Foto Alawy di rumah duka (Jhoni Hutapea/detikcom)
Jakarta
SMAN 6 Jakarta akan menjelaskan hal-hal terkait tawuran di perempatan
Bulungan, Jakarta Selatan, yang menewaskan siswa kelas X Alawy Yusianto
Putra pada siang nanti. Selain itu, sekolah elite itu juga akan membuat
kesepakatan dengan orang tua siswa.
"Berkaitan dengan tragedi SMA
Negeri 6, Kepala Sekolah SMA Negeri 6 (Ibu Kadarwati) akan mengadakan
jumpa pers pada hari Selasa 25 September pukul 14.00 WIB di SMAN 6,
Jalan Mahakam 1 Kebayoran Baru," kata staf kesiswaan SMA 6 Jakarta, Ibu
Husni, dalam pesan singkat, Selasa (25/9/2012).
Husni mengatakan,
pihak sekolah akan menjelaskan kronologi peristiwa berdarah itu. Selain
itu pihak sekolah juga akan membuat kesepakatan dengan wali murid.
Namun Husni tidak menjelaskan isi kesepakatan yang akan dibuat.
"Konferensi pers kronologis kejadian dan visi misi SMA 6 dan 70 serta kesepakatan dengan orang tua," tuturnya.
Tawuran
antara siswa SMAN 6 dan SMAN 70 Jakarta pecah di kawasan Bulungan - tak
jauh dari Blok M Plaza - pada Senin (24/9) kemarin. Tawuran ini
menyebabkan Alawy, siswa SMA 6 kelas X berusia 15 tahun, tewas akibat
kena bacok di bagian dada.
Menurut saksi mata ketika tawuran
pecah, Alawy sedang makan gulai di tikungan Bulungan (gultik). Dia
lantas lari menyelamatkan diri bersama teman-temannya.
Malang,
dia terjatuh di depan KFC Bulungan dan langsung mendapat sabetan celurit
di dadanya. Remaja kelahiran 1997 itu pun meninggal dunia.
Jarak SMA 6 dan SMA 70 berjarak 300 meter saja. Siswa kedua SMA unggulan itu beberapa kali terlibat tawuran.
(trq/nrl)