Dengarkan. Lantunan orang tua
yang mereka berbicara dengan memekik dan berbusa. Terdapat suatu lara yang ada
menjadi sebuah titihan air mata. Aku telah mengerti tentangnya, berlari di
tempat dengan sepatu robek itu, yang selanjutnya akan terluka,terkelupas oleh
sayatan-sayatan kata. Tangisan itu tak berpengaruh terhadapnya. Pengikut yang
semula banyak, kini dibelakangnya telah berganti haluan meninggalkan dirinya.
Sebenarnya ia mengetahui kesalahannya, hingga kebejatan yang ia buat, namun apalah
daya ketika harga diri mencuat untuk membela nafsu yang belaka. Memang,
semuanya jelas. Telah kita memasuki era kebangsatan.
Disela-sela kerutan yang terdapat
pada garis matanya itu aku melihat sebuah ketenaran. Menunjak melalui
strata-strata terendah, hingga melambung dengan sayap-sayap yang hampir robek
itu. emosi berbicara layaknya seekor harimau yang meracau. Aku mengerti, hingga
aku tahu bahwa Tuhan menciptakan suatu penenang,. Iyalah itu Hawa.
Rahman Syaifudin
Bangkalan, 16April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon kritik dan saran temen-temen Anak Muda. jangan di kritik saja, juga beri saran supaya halaman ini menjadi inspirator bagi temen-temen Anak Muda.