Pada zaman dahulu di tanah jawa ada seorang Waliyuallah yang di kenal dengan julukan Sunan Gunung Jati, beliau adalah penyebar agama Islam, dia tinggal di daerah pegunungan yang di mana gunung itu banyak di tumbuhi pohon jati.
Kanjeng Sunan Gunung Jati mempunyai sorang putri cantik yang bernama R. Ayu, karena putrinya sudah menginjak dewasa Kanjeng Sunan Gunung Jati ingin mengawinkan anaknya dengan seorang pemuda yang baik dan tentunyayang rajin ibadah dan berilmu tinggi, sehingga dengan itu di adakan sayembara.
Sayembara itu adalah adu keunggulan dalam ilmu kanuragan. Dengan adanya sayembara itu banyak para pemuda di tanah jawa yang mengikutinya, persyaratan dari sayambara itu adalah barang siapa yang dapat mengalahkan R. Ayu dialah yang berhak menjadi pendamping hidupnya, tetapi tidak ada satupun para pemuda yang dapat mengalahkan beliau.
Setelah beberapa lama kemudian datanglah seorang pemuda, dia juga Waliyuallah dari tanah jawa, dia ingin mencari siapa yang bisa memotong rambutnya, karena kata gurunya hanya ada seorang Waliyuallah yang dapat memotong ranbutnya. Pada waktu itu pemuda tersebut sedang melihat sayembara itu dan tak terasa ternyata rambutnya dipotong oleh Kanjeng Sunan Gunung Jati dari belakang. Setelah rambut itu terpotong, pemuda itu ingin mencoba mengikuti sayembara itu dan ternyata beliau dapat memenangkannya.
Setelah sayembara itu selesai terjadilah pernikahan antara R. Ayu dengan pemuda berambut panjang dan mereka di karuniai dua orang laki-laki kembar, setelah kedua anak itu dewasa mereka berguru kepada Kanjeng Sunan Ampel untuk menimba ilmu agama, setelah mereka selesai berguru, kedua pemuda itu mendirikan sebuah pondok di dua tempat, si adik mendirikan di Sidorami dan si kakak mendirikan pondok di Sidoresmo.
Setelah beberapa lama kemudian ada seorang pemuda dari tanah Madura menuntut ilmuke pondok Sidoresmo, ia bernama Abd. husen , setelah ia selesai berguru, dia mengamalkan ilmu pada tahun 1985 yaitu ilmu Karomah, dan Alhamdulillah banyak orang yang menimba ilmu di sana. Abd. Husen mempunyai tujuan yang bernama Sapu jagat, karena perguruan itu telah lama punah sehingga ia ingin menghidupkan kembali dan ia menugaskan muridnya yang bernama Agus Wijaya untuk meneruskan perguruan yang ia pimpin dulu, dan setelah peguruan itu dipimpin oleh Agus Wijaya perguruan itu di beri nama IPPS "PANCASONA MUDA" yang dibantu oleh murid-muridnya yang lain di antaranya : Nurja' I, Sukron Arofik, Musdalifah, Eko Cahyono A.R, Eka Cahya Ilahi,Adi Cahyono, Zainal efendi , Lukman, Nurul Huda, dan Subaidi,
Panca sona muda berdiri pada tanggal 8 oktober 1999.
