Senin, 01 Desember 2014

" Gundukan di Tanah Tandus "

Sudahlah. . .
Aku terlalu membenci semua perkara ini, sebab perkara itu seperti tak ada ujung yang akan terpotong. Sudah berkali-kali kehendak yang kau ungkapkan itu tak dituruti. Mau apa kau ?. utara telah hilang, dengan sebelah barat yang saat ini sudah agak melenceng. Aku tak hendak berfikir lebih jauh lagi, melayang hingga ke ubun-ubun. Pikirku itu adalah kebodohan. Aku masih mengingat ketika itu kau masih merengek meminta mainan yang ada di toko itu, sedangkan ibu saat itu tak ada uang. Tahukah kau kemana ibu sekarang ?.

Aku berada di dalam bis ini sendirian. Tubuhku Terhempas kesana-kemari. Aku  hendak mencarinya, dengan sebuah lembaran usang yang kutemukan di bawah lemari. Hanya ada beberapa rupiah saja di sakuku, kupikir ini akan cukup. Tapi entahlah. Sepertinya aku tak akan pernah menemukannya, karena yang kudatangi hanyalah sebuah tanah tandus. Hingga tahukah kau, betapa sekarang perkara itu begitu jelas.

Ya, karena dia telah mati.


Rahman Syaifudin,
Bangkalan, 14 April 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon kritik dan saran temen-temen Anak Muda. jangan di kritik saja, juga beri saran supaya halaman ini menjadi inspirator bagi temen-temen Anak Muda.